Model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Guru Pintar
Model pembelajaran berbasis proyek dalam bahasa Inggris disebut Project Based Learning yang dapat pula disingkat PjBL. Berdasarkan namanya itu dapatlah kita mengetahui bahwa model pembelajaran ini merupakan sebuah model pembelajaran yang didesain berdasarkan pada sebuah tugas proyek yang harus dikerjakan oleh siswa melalui kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.
2. Membuat siswa menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks.
3. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
Guru memfasilitasi siswa untuk mempresentasikan dan mempublikasikan hasil,karya
Langkah -6
Evaluasi proses dan hasil projek
Guru dan siswa pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas proyek
Salam Berbagi limaklik.com dalam pembelejaran berbasis proyek
Definisi Konsep Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learnig) adalah metoda pembelajaran menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Siswa melakukan eksplorasi, penilaian, sintesis, interpretasi, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.
Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek
1. Meningkatkan motivasi belajar siswa didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai.2. Membuat siswa menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks.
3. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
4. Meningkatkan kolaborasi.
5. Mendorong siswa untuk mengembangkan dan mempraktekkan keterampulan komunikasi.
6. Meningkatkan keterampilan siswa dalam mengelola sumber.
7. Menyediakan pengalaman belajar dengan melibatkan siswa secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyatanya.
8. Memberikan pengalaman kepada siswa pembelajaran dan praktek dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
9. Melibatkan siswa untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
10. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan sehingga siswa maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
2. Membutuhkan biaya yang lumayan banyak.
3. Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana instruktur memegang peran utama di kelasnya.
4. Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
5. Siswa yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.
6. Ada kemungkinan siswa kurang aktif dalam kerja kelompok.
7. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan siswa tidak bisa memahami topik secara keseluruhan.
2. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan mengiformasikan siswa pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Kemampuan siswa dalam memilih topik mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
2. Relevansi
Kesusuain dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman, dan keterampulan dalam pembelajaran.
3. Keaslian
Proyek yang dilakukan siswa harus merupakan hasil karyanya dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek siswa.
Baca Juga : Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan siswa dalan melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan relevan untuk para siswa.
2. Mendesain Perencanaan Proyek
Siswa diberikan kemandirian untuk berkreasi mendesain perencanaan proyek yang akan mereka lakukan. Siswa bekerja secara berkelompok untuk membuat sebuah perencanaan bagaimana proyek mereka dilaksanakan.
Tentunya bantuan guru diperlukan untuk menjaga agar proyek mereka direncanakan rasional dan logis serta bermanfaat bagi pembelajaran.
3. Menyusun Jadwal
Walaupun pembelajaran berbasis proyek memberikan keleluasaan kepada siswa untuk berkreasi menentukan bagaimana proyek mereka dibuat dan dilaksanakan, mereka tetap harus membuat sebuah jadwal untuk menjaga agar proyek dapat terselesaikan secara baik dengan menggunakan waktu yang efektif.
Di sinilah kemampuan berpikir siswa juga dilatih untuk kritis dan pandai memperkirakan hal-hal apa yang perlu mereka lakukan untuk persiapan, pembuatan, hingga proyek mereka dapat terselesaikan tanpa harus molor dari batas waktu yang telah ditetapkan guru.
4. Memonitor Kemajuan Proyek
Guru dan siswa (kelompok siswa) harus memonitor kemajuan proyek yang mereka buat. Apakah sudah berjalan sesuai rencana atau belum? Apa hambatan yang ditemukan? Lalu apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya?
Kemajuan proyek perlu terus dipantau oleh guru agar dapat memberikan bantuan tambahan jika memang diperlukan. Selain itu siswa juga harus belajar bekerja sesuai rencana jadwal yang mereka buat, apakah semuanya sudah berjalan dengan baik.
5. Menguji Hasil
Guru, dalam pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek harus menguji (mengevaluasi) proses dan hasil belajar selama siswa melaksanakan proyek dan di akhir proyek. Keduanya sangat penting agar nantinya guru dapat memberikan umpan balik, penguatan, bantuan, fasilitasi, dan sejenisnya.
Kemudian guru juga tetap harus mengevaluasi bagaimana perolehan hasil belajar siswa baik dari aspek sikap, keterampilan, maupun pengetahuan.
6. Mengevaluasi Pengalaman
Guru dapat membantu siswa untuk melakukan refleksi dalam tujuan membuat siswa terbiasa untuk selalu mengevaluasi pembelajaran proyek mereka.
Di akhir pembelajaran, selain guru melakukan penilaian (pengujian proses dan hasil belajar) baik dari aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan, guru juga memfasilitasi siswa untuk berpikir dan mengingat kembali hal-hal terbaik apa yang telah dapat mereka buat selama mengerjakan suatu proyek lalu hal-hal apa yang masih perlu diperbaiki sehingga proyek mendatang yang akan dilaksanakan oleh mereka akan dapat berjalan dengan lebih lancar dan berhasil.
Penentuan projek
Guru bersama dengan siswa menentukan tema/topik projek
Langkah -2
Perancangan langkah-langkah penyelesaian projek
Guru memfasilitasi siswa untuk merancang langkah-langkah kegiatan,penyelesaian projek beserta pengelolaannya
Langkah -3
Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
Guru memberikan pendampingan kepada siswa melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancangnya.
Langkah -4
Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan monitoring guru
Guru memfasilitasi dan memonitor siswa dalam melaksanakan rancangan proyek yang telah dibuat
Langkah -5
Penyusunan,laporan dan presentasi/publikasi hasil projek
5. Mendorong siswa untuk mengembangkan dan mempraktekkan keterampulan komunikasi.
6. Meningkatkan keterampilan siswa dalam mengelola sumber.
7. Menyediakan pengalaman belajar dengan melibatkan siswa secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyatanya.
8. Memberikan pengalaman kepada siswa pembelajaran dan praktek dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
9. Melibatkan siswa untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
10. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan sehingga siswa maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek
1. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.2. Membutuhkan biaya yang lumayan banyak.
3. Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana instruktur memegang peran utama di kelasnya.
4. Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
5. Siswa yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.
6. Ada kemungkinan siswa kurang aktif dalam kerja kelompok.
7. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan siswa tidak bisa memahami topik secara keseluruhan.
Langkah Operasional Pembelajaran Berbasis Proyek
Sistem Penilaian
1. Penilaian Proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode atau kurun waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.2. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan mengiformasikan siswa pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Ada tiga hal yang harus dipertimbangkan dalam Penilaian Proyek
1. Kemampuan PengelolaanKemampuan siswa dalam memilih topik mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
2. Relevansi
Kesusuain dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman, dan keterampulan dalam pembelajaran.
3. Keaslian
Proyek yang dilakukan siswa harus merupakan hasil karyanya dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek siswa.
Baca Juga : Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Namun sebelum melakukan Model Pembelajaran Berbasis Proyek para guru harus mengetahui sintak dari PjBL itu sendiri :
1. Penentuan pertanyaan mendasarPembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan siswa dalan melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan relevan untuk para siswa.
2. Mendesain Perencanaan Proyek
Siswa diberikan kemandirian untuk berkreasi mendesain perencanaan proyek yang akan mereka lakukan. Siswa bekerja secara berkelompok untuk membuat sebuah perencanaan bagaimana proyek mereka dilaksanakan.
Tentunya bantuan guru diperlukan untuk menjaga agar proyek mereka direncanakan rasional dan logis serta bermanfaat bagi pembelajaran.
3. Menyusun Jadwal
Walaupun pembelajaran berbasis proyek memberikan keleluasaan kepada siswa untuk berkreasi menentukan bagaimana proyek mereka dibuat dan dilaksanakan, mereka tetap harus membuat sebuah jadwal untuk menjaga agar proyek dapat terselesaikan secara baik dengan menggunakan waktu yang efektif.
Di sinilah kemampuan berpikir siswa juga dilatih untuk kritis dan pandai memperkirakan hal-hal apa yang perlu mereka lakukan untuk persiapan, pembuatan, hingga proyek mereka dapat terselesaikan tanpa harus molor dari batas waktu yang telah ditetapkan guru.
4. Memonitor Kemajuan Proyek
Guru dan siswa (kelompok siswa) harus memonitor kemajuan proyek yang mereka buat. Apakah sudah berjalan sesuai rencana atau belum? Apa hambatan yang ditemukan? Lalu apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya?
Kemajuan proyek perlu terus dipantau oleh guru agar dapat memberikan bantuan tambahan jika memang diperlukan. Selain itu siswa juga harus belajar bekerja sesuai rencana jadwal yang mereka buat, apakah semuanya sudah berjalan dengan baik.
5. Menguji Hasil
Guru, dalam pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek harus menguji (mengevaluasi) proses dan hasil belajar selama siswa melaksanakan proyek dan di akhir proyek. Keduanya sangat penting agar nantinya guru dapat memberikan umpan balik, penguatan, bantuan, fasilitasi, dan sejenisnya.
Kemudian guru juga tetap harus mengevaluasi bagaimana perolehan hasil belajar siswa baik dari aspek sikap, keterampilan, maupun pengetahuan.
6. Mengevaluasi Pengalaman
Guru dapat membantu siswa untuk melakukan refleksi dalam tujuan membuat siswa terbiasa untuk selalu mengevaluasi pembelajaran proyek mereka.
Di akhir pembelajaran, selain guru melakukan penilaian (pengujian proses dan hasil belajar) baik dari aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan, guru juga memfasilitasi siswa untuk berpikir dan mengingat kembali hal-hal terbaik apa yang telah dapat mereka buat selama mengerjakan suatu proyek lalu hal-hal apa yang masih perlu diperbaiki sehingga proyek mendatang yang akan dilaksanakan oleh mereka akan dapat berjalan dengan lebih lancar dan berhasil.
Sintak Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek
Langkah -1Penentuan projek
Guru bersama dengan siswa menentukan tema/topik projek
Langkah -2
Perancangan langkah-langkah penyelesaian projek
Guru memfasilitasi siswa untuk merancang langkah-langkah kegiatan,penyelesaian projek beserta pengelolaannya
Langkah -3
Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
Guru memberikan pendampingan kepada siswa melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancangnya.
Langkah -4
Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan monitoring guru
Guru memfasilitasi dan memonitor siswa dalam melaksanakan rancangan proyek yang telah dibuat
Langkah -5
Penyusunan,laporan dan presentasi/publikasi hasil projek
Guru memfasilitasi siswa untuk mempresentasikan dan mempublikasikan hasil,karya
Langkah -6
Evaluasi proses dan hasil projek
Guru dan siswa pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas proyek
Salam Berbagi limaklik.com dalam pembelejaran berbasis proyek
Posting Komentar untuk "Model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Guru Pintar"
Kami hanya berbagi informasi, jika ada yang salah atau kurang pas dan ada yang didiskusikan silahkan berkomentar dengan sopan.